Mungkin dengan ada blog saya dapat memberi info yang baik terhadap para pembaca, dari segi ilmu computer, automotive dan sosial maaf jika ada salah - salah kata dan yang kurang pantas dari atikel yang sudah saya upload ke blog saya saya mungkin yang terbanyak atau yang terbesar dalam memberi info berita namun saya akan memberikan yang terbaik semampu saya . terima kasih kiki santoso

About this blog

Blog ini membahas dunia TI dan dunia automotive dan ada juga sisi sosial nya .....

saya tahu blog saya buka yang terlengkap namun saya hanya bisa memberi info yang bermanfaat dan memberikan yang terbaik sebisa mungkin .......

Total Tayangan Halaman

My campus

Entri Populer

teman saya yang mengikuti blog saya

Sejarah linux

Diposting oleh kiki santoso


Linux is a modern, free operating system based on
UNIX standards.
Pertama kali dikembangkan pada tahun 1991 oleh
Linus Benedict Torvalds
Perkembangan Linux sekarang merupakan hasil
kolaborasi dari semua pihak
Standar penomoran kernel, berdasarkan no. urut
terakhir:
• Genap : stabil
• Ganjil : pengembangan

Kernel Linux

Linux 0.01 (14 Mei 1991) 1st publish
      Hanya dapat berjalan pada prosessor Intel kompatibel-80386
dan pada hardware PC
• Mempunyai device-driver support yang terbatas
• Sistem berkas yg didukung hanya Minix

Linux 1.0 (Maret 1994)
• Mendukung protokol standar jaringan TCP/IP
• Memiliki sistem berkas yang lebih baik tanpa batasanbatasan Minix
• Support for a range of SCSI controllers for high-performancedisk access
• Extra hardware support
Linux 1.2 (Maret 1995) versi terakhir PC-only

Kernel Linux (cont.)

Linux 2.0 (Juni 1996)
• Mendukung multiple architecture & multiprocessor architecture
• Improved memory-management code
• Improved TCP/IP performance
•Mendukung internal kernel threads,penanganan dependency
antara modul-modul loadable, dan loading otomatis
berdasarkan permintaan (on demand).
• Standardisasi interface konfigurasi
Sistem Linux

Banyak menggunakan tools yang dikembangkan
sebagai bagian dari OS BSD (berkeley), X
windows sytem (MIT), GNU project (FSF)
Main system library, pertama ��proyek GNU,
dikembangkan �� komunitas linux
Networking-administration tools linux, mengambil
kode dari 4.3BSD, tapi kemudian turunannya yaitu
freebsd balik mengambil kode-kode dari linux
Distribusi Linux

Beberapa orang dan grup berusaha agar
penginstallan lebih mudah dengan menyediakan
sebuah set yang standar dan sudah dicompile, set
tersebut dinamakan koleksi atau distribusi.
Distribusi pertama adalah SLS (soft landing
system).
Distribusi Slackware adalah merupakan distro yang
pertama terkenal, paling banyak digunakan saat itu.
Distro yg populer adalah Redhat (komersil) dan
Debian(non-komersil).
Lisensi Linux
Kernel linux didistribusikan di bawah lisensi GNU
General Public License (GPL) di bawah naungan
the Free Software Foundation
Linux bukan public-domain software
Linux adalah free-software
Software yang dikeluarkan oleh GPL tidak dapat
didistribusikan kembali sebagai produk binary-only,
tetapi harus beserta source code-nya

Prinsip Desain
Secara keseluruhan linux menyerupai UNIX,
dimana kernel nya merupakan nonmicrokernel
Linux adalah sebuah sistem yang multiuser,
multitasking dengan tools kompatibel UNIX yang
lengkap
Sistem file-nya mengikuti semantic UNIX
tradisional dan mengimplementasikan secara
penuh standar model network UNIX

Prinsip Desain (cont.)
Tujuan utama desain adalah kecepatan,
efisiensi, dan standarisasi.
Didesain agar sesuai dengan dokumen POSIX
yang relevan. Sedikitnya ada dua distribusi linux
yang sudah memperoleh sertifikasi ofisial POSIX.

Komponen Linux (cont.)
Kernel, core dari linux yang mengatur segala
sumber daya dari sistem operasi
System libraries, himpunan standar dari fungsifungsi
melalui mana aplikasi-aplikasi berinteraksi
dan yang mengimplementasikan sebagian besar
dari fungsi-fungsi sistem operasi yang tidak
membutuhkan hak-hak dari kode kernel
System utilities, melakukan tugas-tugas manejemen
tertentu secara individual

Modul Kernel
Bagian dari kernel linux yang dapat dikompilasi,
dipanggil dan dihapus secara terpisah dari bagian
kernel lainnya saat dibutuhkan.
Keuntungan modul kernel :
• Menambah fungsionalitas kernel tanpa mereboot
sistem,
• Meningkatkan fungsionalitas tanpa harus
membuat sebuah kernel monolitik,
• Memungkinkan sistem berjalan pada kernel
standar yang minimal.


Modul Kernel (cont.)

Tiga komponen modul yang didukung linux:
• Manajemen modul, system harus memastikan
diri bahwa symbol–symbol dalam kernel
mempunyai reference yang tepat.
• Driver registration, menggunakan tabel yang
berisi info mengenai driver yang ada dan
menyediakan suatu fungsi agar dapat
menambahkan driver baru. Tabel tsb berisi:
Device driver,
File system,
Network protocols,
Binary format.
Modul Kernel (cont.)
• Conflict resolution mechanism, tujuan:
Mencegah modul berebut akses terhadap
suatu perangkat keras,
Mencegah autoprobes mengusik
keberadaan driver yang telah ada,
Menyelesaikan konflik di antara sejumlah
driver yang berusaha mengakses perangkat
keras yang sama.

PERILAKU PRODUSEN

Diposting oleh kiki santoso

KELOMPOK 3
MATERI : PERILAKU PRODUSEN
JADWAL : 15 MARET 2011


AHMAD ZULFIKAR
BRAM R
DHEA INDRA
KIKI S
SINGGIH
UTAMI
AULIA R


BAB 1
Pendahuluan

1.1   Latar Belakang Masalah
Pada masa sekarang ini banyak pihak yang bertindak sebagai produsen, baik dari sektor kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Terlebih lagi produsen untuk kebutuhan pokok seperti makanan, salah satunya produsen tahu. Kita semua tahu bahwa sebagian besar kelompok masyarakat di Indonesia menganggap tahu merupakan salah satu makanan yang harus ada sebagai “pelengkap” nasi.

1.2   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.       Meningkatkan kreatiifitas dan kemampuan mahasiswa dalam menulis dan menyusun karya tulis.
2.       Mahasiswa mendapatkan pemahaman yang lebih mengenai perilaku produsen.
3.       Mahasiswa dapat menganalisa hubungan antara teori perilaku produsen dengan kejadian sebenarnya, terutama yang terdapat dalam berita terkini.
4.       Memberi wawasan yang lebih luas kepada mahasiswa tentang kejadian yang berhubungan dengan perilaku produsen.


1.3   Metode Penulisan
Metode penulisan ini menggunakan observasi melalui internet dan televisi mengenai kejadian yang sedang berlangsung dan berhubungan dengan topik masalah yang penulis bahas pada makalah ini.


1.4   Ruang Lingkup
Ruang lingkup karya tulis ini terbatas pada pembahasan mengenai perilaku produsen dan hubungannya dengan kejadian yang sedang berlangsung.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Teori Produksi
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:
1. produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah).
2. produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah sesuai kebutuhan.
Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan :
1. berapa output yang harus diproduksikan
2. berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.

Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar :
1. bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum
2. bahwa produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.
Para produsen akan memahami perilaku konsumen para pemasar akan memahami bagaimana konsumen melakukan proses pembelian. Apa saja yang dilakukan konsumen sebelum mereka melakukan pembelian. Tahapan-tahapan apa saja yang terjadi sampai seorang konsumen mengambil keputusan untuk membeli.


2.2 Teori Ekonomi
                Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:
Y = f (X1, X2, X3, ……….., Xn), dimana Y = tingkat produksi (output) yang dihasilkan dan X1, X2, X3, ……, Xn adalah berbagai faktor produksi (input) yang digunakan.

                Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut :
The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan.
Hubungan produk dan faktor produksi yang digambarkan di atas mempunyai lima sifat yang perlu diperhatikan, yaitu :


Catatan :
-          Kurva Physical Total (TPP) adalah kurva yang menunjukkan tingkat produksi total pada berbagai tingkat penggunaan input variable.
-          Kurva Produk Marginal adalah kurva yang menunjukkan tambahan dari input physical product yang disebabkan oleh penhggunaan tambahan 1 unit input variable.
-          Kurva Produk rata-rata (APP) adalah kurva yang menunjukkan hasil rata-rata perunit input variable pada berbagai tingkat penggunaan input tersebut.

1. Mula-mula terdapat kenaikan hasil bertambah ( garis OB), di mana produk marginal semakin besar; produk rata-rata naik tetapi di bawah produk marginal.
2. Pada titik balik (inflection point) B terjadi perubahan dari kenaikan hasil bertambah menjadi kenaikan hasil berkurang, di mana produk marginal mencapai maksimum (titik B’); produk rata-rata masih terus naik.
3. Setelah titik B, terdapat kenaikan hasil berkurang (garis BM), di mana produk marginal menurun; produk rata-rata masih naik sebentar kemudian mencapai maksimum pada titik C’ , di mana pada titik ini produk rata-rata sama dengan produk marginal.
4. Pada titik M tercapai tingkat produksi maksimum, di mana produk marginal sama dengan nol; produk rata-rata menurun tetapi tetap positif.
5. Sesudah titik M, mengalami kenaikan hasil negatif, di mana produk marginal juga negatif produk rata-rata tetap positif.

Dari sifat-sifat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan produksi seperti yang dinyatakan
dalam The Law of Diminishing Returns dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :
a. produksi total dengan increasing returns,
b. produksi total dengan decreasing returns, dan
c. produksi total yang semakin menurun.

Disamping analisis tabulasi dan analisis grafis mengenai hubungan antara produk total, produk rata-rata, dan produk marginal dari suatu proses produksi seperti diatas, dapat pula
digunakan analisis matematis. Sebagai contoh, misalnya dipunyai fungsi produksi :
Y = 12X2 – 0,2 X3,
dimana :
Y = produk
X = faktor produksi.


2.3 Produksi Optimal
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output. Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis : p = PY.Y -Px.X, di mana Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X   = faktor produksi;
Px = harga faktor produksi.


2.4 Least Cost Combination
Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi.




2.5 Pembahasan masalah seputar perilaku produsen dengan permasalahan pada produsen bahan pangan
Kalau kita berbicara tentang produsen, tentu saja salah satu dari tujuannya yang terbesar adalah menghasilkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan modal se”minim” mungkin, karena pada dasarnya tidak ada manusia yang ingin merugi. Namun bila ditelaah lebih lanjut, tidak sedikit produsen yang “bermain nakal” dalam usahanya, terlebih lagi dalam bidang penyediaan bahan pangan. Banyak kasus-kasus di negeri ini tentang hal tersebut, namun pada kesempatan ini penulis hanya akan mengangkat tentang masalah tahu berformalin.

Industri tahu cenderung bersifat padat karya, yaitu lebih menekankan pada kuantitas tenaga kerja yang dipekerjakan pada bidang produksi industry tersebut. Bila dicermati lebih mendalam, industri ini mengeluarkan uang yang relatif banyak dikarenakan sifatnya yang padat karya. Pada satu sisi, meskipun gaji tenaga kerja pembuat tahu tidak besar, namun pekerjanya berjumlah banyak. Hal ini dapat kita kaitkan dengan teori produksi yang berbunyi :
“Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan :
1. berapa output yang harus diproduksikan
2. berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.”
Dan bahasan Produksi Optimal yang berbunyi “Keuntungan (p) dapat ditulis : p = PY.Y -Px.X, di mana Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X   = faktor produksi;
Px = harga faktor produksi.”
Dengan demikian kita dapat mengetahui bahwa produsen harus memiki kemampuan untuk menentukan berapa banyak faktor produksi yang diperlukan agar harga produksi menjadi optimal.

                Namun permasalahn tidak berhenti pada poin bahasan di atas, banyak produsen yang kurang merasa puas dengan keuntungan yang diperolehnya, baik dari faktor dalam industri maupun faktur luar, dalam bahasan ini, faktor luar yang dimaksudkan adalah tidak lakunya produk jualan dikarenakan masa layak konsumsi produk yang kurang tahan lama. Maka ada produsen yang bertindak curang, diantaranya untuk menekan kerugian akibat tidak lakunya produk tahu tersebut, dalam hal ini produsen memakai formalin untuk menambah masa layak konsumsi produk tahunya.

                Bila kasus tersebut dihubungkan dengan teori Least Cost Combination, maka kita akan memperoleh keterkaitan bahwa pengusaha menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Karena bila produsen memberikan formalin pada produk tahunya, maka nilai input hanya akan bertambah sedikit, namun berdampak besar pada keuntungan yang akan diterima produsen.





BAB 3
Penutup


Kesimpulan

Perilaku produsen mencakup banyak hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah harga produk, faktor produksi dan harga faktor produksi yang akan mempengaruhi keuntungan yang akan didapat. Namun perlu diperhatikan strategi produksi dan penjualan yang tepat, karena sebagian besar pelaku produksi beroperasi dalam pasar persaingan sempurna, sehingga segala kemungkinan kecil pun dapat terjadi, terlebih lagi bilah produsen tidak dapat menyikapinya dengan bijak.
Dalam kegiatan produksi perlu dicermati bahwa hukum kenaikan hasil berkurang, atau lebih dikenal dengan The Law of Diminishing Returns selalu berlaku, jadi selalu berhati-hatilah dalam menyusun kebijakan untuk menentukan input produksi agar output tidak mengalami penurunan.
Seorang produsen yang baik dapat mengambil kebijakan yang tidak merugikan pihak manapun, baik dari pihak internal maupun eksternal.


Daftar Pustaka

-          http://deni2k6.wordpress.com/2010/04/18/perilaku-produsen/
-          http://dracooltech-area.blogspot.com/2010/04/perilaku-produsen.html
-          http://www.scribd.com/doc/31845578/5-Perilaku-Produsen
-          http://www.antaranews.com/berita/1283354810/bpom-temukan-tahu-berformalin
-          http://banten.antaranews.com/berita/13633/kopti-minta-pemkab-serang-selidiki-tahu-berformalin