Pada proses penyimpanan data tradisional, tiap area
fungsional organisasi cenderung mengembangkan aplikasi secara masing-masing
untuk mengakomodasi proses organisasi dalam wilayah fungsionalnya. Pendekatan
tradisional ini dapat memicu terjadinya redudansi data, yaitu ketika divisi
yang berbeda menyimpan informasi yang sama. Sebagai contoh, pada divisi
pinjaman komersial sebuah bank, bagian marketing dan kredit mungkin akan
mengkoleksi informasi tentang customer yang sama.
Teknologi database dapat menyelesaikan sebagian permasalahan
pada pendekatan tradisional. Suatu definisi yang lebih tepat untuk database
adalah sekumpulan data yang dikelola untuk melayani beberapa aplikasi secara
efisien dengan sentralisasi data dan meminimalisasi redudansi data [5].
Namun, dengan pendekatan database management system, bukan
berarti permasalahan pengolahan data selesai. Manish Srivatava (2003)
mengemukakan bahwa aplikasi dalam organisasi kebanyakan dikembangkan dalam
suatu batasan departemen organisasi [6]. Organisasi yang telah terlanjur
memiliki banyak aplikasi seringkali terjebak dalam spaghetti application, di
mana antar aplikasi memiliki kesamaan data dan fungsi layanan.
Aplikasi-aplikasi yang telah lama dikembangkan dan digunakan oleh organisasi
untuk menangani aktifitas dan proses organisasi biasa disebut legacy system.
Untuk menangani legacy system yang mungkin memiliki kesamaan
data dan fungsi layanan, kata kunci yang seringkali digunakan adalah integrasi.
William Tse menyebutkan bahwa setidaknya terdapat 3 model dalam integrasi
aplikasi [8], yaitu:
Integrasi Presentasi, yaitu suatu user interface yang
menyediakan akses pada suatu aplikasi. Adapun model integrasi presentasi ini
dapat dilihat pada Gambar-1.Keuntungan dari model integrasi presentasi adalah
resiko dan biaya rendah, teknologi yang tersedia relatif stabil, mudah untuk
dilakukan, cepat untuk diimplementasikan, tidak perlu merubah data sumber.
Sedangkan kelemahan ada pada performan, persepsi, dan tidak adanya interkoneksi
antara aplikasi dan data.
Gambar 1
Integrasi Data, yaitu model integrasi data yang dilakukan
langsung pada database atau struktur data dari aplikasi dengan mengabaikan
presentasi dan business logic ketika membuat integrasi. Model integrasi data
dapat dilihat pada Gambar-2.
Gambar 2
Keunggulan dari model integrasi data ada pada fleksibilitas
yang lebih baik dari model presentasi dan memungkinkan data digunakan oleh
aplikasi lain. Namun jika ada perubahan model data, maka integrasi tidak
berfungsi lagi
Integrasi Fungsional, melakukan integrasi pada level
business logic dengan memanfaatkan distributed processing middleware. Model
integrasi fungsional dapat dilihat pada Gambar-3.
Gambar 3
Keunggulan dari integrasi fungsional ada pada kemampuan
integrasi yang kuat di antara model integrasi yang lain. Selain itu, model
integrasi fungsional menggunakan true code reuse infrastructure untuk beberapa
aplikasi pada enterprise.
Posting Komentar